Ketika berada di ujung maka yang
harus kau lakukan adalah membuat keputusan. Apakah itu jurang dengan perasaan
sedih dan sesal tanpa arti atau jembatan yang selama ini kau lalui dengan
perasaan tenang dan senang. Itulah yang akan selalu kau lakukan sampai kau
terputus dari kehidupan, waktu dan dunia.
Semakin
hari akan semakin sulit ketika kau sudah berada di ujung. Jika kau mempunyai
keadaan yang buruk di masa lalu dan tak akan bisa melupakannya maka kau akan
selalu ada di bayangannya. Namun jika kau bisa bangkit dengan tenaga yang
tersisa dan semangat yang membakar akan sangat lebih baik daripada terus berada
di dalam lingkaran yang terus membuatmu selalu mundur dan menangis dan hitam
dalam terang.
Tanpa
adanya dorongan mungkin kau tak bisa. Sehingga akan lebih baik ketika engkau
mencari perisai penyemangat. Sementara itu, kau juga harus fokus dengan apa
yang akan kau lakukan hari demi hari. Dengan begitu, mungkin akan kau lalui
hari yang bahagia dan dapat sedikit mendorong apa yang menjadi tujuanmu.
Ketika
kau mengetahui bahwa kau harus menanggung harta yang besar dari kehidupanmu.
Mungkin ada rasa yang sangat besar untuk melindunginya, mempertahankannya dan
membuatnya bahagia. Tetapi, itu tak akan mudah dan harus kau pikirkan dengan
matang agar selalu begitu. Sehingga tak ada waktu untukmu untuk memikirkan
kesakitan, traumamu dan penghindaranmu darinya.
Untukmu
yang selalu sendiri, sepi dan sakit. Tetaplah semangat seperti yang dulu kau
membuat sejarah namamu ada di atas awan dengan damai dan senang meski
sebenarnya sepi dan sendiri. Berusahalah memikirkan sesuatu secara dewasa dan
jangan gegabah dalam memutuskannya. Tersenyumlah dan dekatkan dirimu lebih
kepada Allah SWT yang memberi kehidupan agar selalu bersyukur dengan
kehidupanmu yang penuh luka dan marah di dalam. Janganlah terus menyakiti diri
sendiri dan menjadikan dirimu jadi lebih buruk lagi.